Hi!!
So, today I come back again!
Malem ini bertepatan dengan hari sumpah pemuda, FOSMI mengadakan sebuah acara.. Namanya FOCUSS..
Acara yang super keren karena menghidupkan budaya yang skarang udah jarang terlihat di zaman ini..
Zamannya teknologi dan informasi yang pesat banget.
FOSMI on Discuss itu diskusi tentang segala hal-segala isu yang menarik buat dikaji. Terutama dari segi ilmu hukum.
Nah, tentang sense of discussion udah saya utarakan di blog saya yang lain.
Kali ini saya akan ceritakan tentang pokok bahasan diskusinya. Kurang lebih temanya adalah "Penghapusan Pidana Mati Sebagai Hukum Positif di Indonesia".
Kebetulaan banget saya kebagian jadi kelompok yang menyuarakan hati nurani saya sendiri. Jadi... Taulah yaa bagaimana bedanya antara berbicara sepenuh hati dengan berbicara biasa aja.. hehe
Kira-kira, saya kontra atau pro ya sama penghapusan pidana mati ini??
Saya sekarang yakin banget, kalau kontra terhadap penghapusan pidana mati itu yang paling relevan di zaman ini.
Zaman apa ya?? Zaman di mana kejahatan extraordinary crime lagi berkembang pesatnya.
Tau gaa apa itu extraordinary crime??? Kejahatan luar biasa. Kejahatan dan luar biasa kejahatannya! Wow.
Dari namanya aja, sebenernya udah ketauan yaa. Karakteristik extraordinary crime itu beda dari kejahatan-kejahatan yang biasanya.
Yang saya tau, salah satunya ialah dari sisi berapa banyak korban yang dihasilkan dari extraordinary crime itu.
Dannn.. bisa ditebak apa yang masuk ke extraordinary itu???
1. Narkoba
2. Terorisme
3. bisa pembaca tambahkan sendiri ya =)
Extraordinary crime... Kejahatan luar biasa.. Yang kalau kita liihat dari sisi korban.. Bukan hanya korban yang sudah mati saja, tapi juga korban yang akan datang.
Bisa kita lihat kalau kita biarkan kejahatan luar biasa ini tetap ada.. Tetap menyebar di dunia. Bukan tidak mungkin kita bisa jadi korban berikutnya.
Narkoba.. "Pelaku penyebaran narkoba diancam dengan pidana mati", kenapa kira-kira? Apakah karena pelaku itu pantas mendapatkannya saja? Atau biar ada efek jera?
Bisaa.. Tapi yang lebih penting lagi.. Mencegah siapapun untuk terkena narkoba itu sendiri. Bisa dibayangkan kalau pelaku itu tidak dituntaskan... Narkoba yang dia sebar, merusak manusia secara keseluruhan. Psikis dan fisik. Bukan cuma fisik. Bukan cuma psikis. Tapi dua-duanya.
Bisa dibayangin kalau terorisme tetep merajalela, setiap orang atau bahkan seluruh bangsa berpotensi jadi korbannya.
It's so terrible!
Jangan sampai 2 kejahatan luar biasa itu berkembang dan terjadi.
MAKAA.. Kita butuh solusi yang tepat.. Untuk menghentikan kejahatan luar biasa itu.
Kalau saya pribadi, tetep berpikir.. Bahwa rehabilitasi itu perlu. Pendidikan itu sangat perlu. Penjagaan dan konsep pola pikir serta mental dan psikis, semuanya amat perlu, dan itu semua yang nomor satu.
Tapi di luar itu, kita perlu pula mekanisme pencegahan.
Kebanyakan orang berpikir... Lebih baik orang yang melakukan kejahatan luar biasa itu dihukum seumur hidup saja. Ga usah pidana mati.
Okee.. Saya juga bertanya-tanya sekarang, kiranya apakah benar lebih baik itu hukuman seumur hidup daripada hukuman mati??? Namun, kira-kira bagaimana dengan hak korban dan perbuatan yang telah dilakukan oleh pelaku extraordinary crime itu? Karna dampak dari perbuatannya sangatlah meluas...
Dan satu hal yang saya tau pasti.. Hukuman mati itu dijatuhkan untuk keadilan. Keadilan yang terutama diperuntukkan bagi kejahatan yang sudah dilakukan itu.
Hak korban pun ikut diperhatikan. Bukan hanya KORBAN yang SUDAH MATI, tapi juga KORBAN yang AKAN DATANG.
Karena sebuah hukuman... dijatuhkan karena perbuatan. Bukan karena mengikuti perkembangan zaman.
Kejahatan yang luar biasa, yang korbannya bisa meliputi banyak manusia, harus dilihat sebagai suatu kejahatan yang karakteristiknya luar biasa, yang dengannya bisa mengganggu keberlangsungan umat manusia. Yang karena itu, penanganan pencegahannya juga harus luar biasa. Yaitu hukuman mati.
P.s : hukuman mati juga ada hukumnya dalam Islam, yaitu Qishash. Jadi kalau Allah SWT sebagai pencipta sudah menggariskan adanya ketetapan ini, apakah patut kita sebagai hambanya ragu dengan hukum-Nya?
Semoga pelaksanaan pidana mati di Indonesia bisa dijalankan dengan adil seadil-adilnya, dan semoga Allah SWT meridhai pelaksanan hukuman extraordinary ini. Aamiin.
Jumat, 28 Oktober 2016
Minggu, 23 Oktober 2016
Hidup Ini Untuk Apa?
Ada sesuatu yang superr banget hari ini yang membuat saya tergugah untuk menshare.. Jadi hari ini saya menghadiri sebuah acara, namanya Upgrading Sekolah Quran UNS. Salah satu tamu istimewa yang diundang sebagai pemateri di Aula Masjid Nurul Huda ini, yaitu Ustaz Asep Maulana. Nah, ada yang menarik nih dari Ustaz Asep Maulana ini.
Beda dari pemateri kebanyakan, beliau lebih memilih untuk memberikan penuturan singkat sebagai kata pengantar yang menjawab pertanyaan dari "Kenapa Saya Harus Membaca atau Menghafal Quran?" Selanjutnya, beliau mempersilakan peserta uprading untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui. Jadi, bukan pemaparan yang panjang lebar yang diberikan, melainkan hal-hal yang memang ingin kita ketahui dan kita butuhkan.
Metode ini yang dari dulu saya tunggu-tunggu, karena saya juga berpikir hal yang sama seperti Ustaz ini. Dengan peserta yang pertama kali memberi feedback, seseorang sebagai pembicara mencapai tujuannya, yaitu supaya audiensinya mendapatkan "sesuatu" dari acara itu. "Sesuatu" yang memang diperlukannya.
Oke, saya buat ringkasannya jadi bentuk poin-poin aja ya, supaya menghemat kata hehehe
Pertanyaan Pokok: Hidup Ini Untuk Apa?
1. Apakah kalian tahu, apakah sesuatu yang hakikatnya dibutuhkan oleh seorang manusia?
Coba kita lihat tarzan... Seorang manusia yang hidup di tengah hutan belantara. primitif. Sebatang kara. Hanya hidup bersama dengan hewan-hewan hutan. Kalau saja kisah hidup tarzan bukan fiktif, sangat mungkin bahwa tarzan akan berpikir.. Berpikir tentang apa yang harus ia yakini. Contoh lain selain tarzan, yaitu Nabi Ibrahim a.s. Pernah denger kan kisah inspiratifnya? Beliau mecari siapa tuhannya. Beliau mencari sendiri "keyakinan" itu. Kenapa? karena manusia butuh untuk yakin!
2. Sekarang ini, banyak masyarakat negara lain yang mulai memeluk agama Islam. Meskipun saya ga tau berapa data kuantitatifnya, tapi banyak orang-orang yang beralih agama menjadi Islam. Kira-kira kenapa? Apakah karena orang-orang Islam itu pintar-pintar, sukses? Bukan. Jawabannya: karena mereka mendapat hidayah (itu sudah pasti), lebih jauh lagi... Karena mereka mendapat "sesuatu" yang bener-bener mereka butuhkan dari Islam. Apa itu? That is.. the way of life.. Pedoman hidup. Keyakinan tadi, dan pandangan hidup.
3. Yuk sejenak kita tengok negara Korea, negara ginseng yang terkenal dengan pesatnya perkembangan industri perfilman, drama, dan budaya. Ternyata... Negara Korea sesungguhnya sedang kritis. Kritis dalam hal pandangan hidup. Saya pribadi pernah membaca artikel mengenai bintang Korea yang bunuh diri. dan memang Korea sendiri termasuk negara dengan penduduk yang terbanyak bunuh dirinya. Kira-kira kenapa ya? Karenaaaa.... mereka memiliki pandangan hidup yang sempit! Bagi mereka, hidup adalah untuk karir. Hidup adalah untuk pekerjaan, atau hidup adalah untuk jodoh atau bahkan hal-hal lain. Jadi, ketika karir, pekerjaan, atau jodoh atau hal-hal lain yang mereka jadikan tujuan itu tidak tercapai atau gagal, mereka memilih untuk mengakhiri hidup. Karena ga ada lagi tujuan hidup mereka yang lain. Miris ya...
4. Nah, beda dengan masyarakat Korea, dan beda dengan yang lain. Islam sebagai agama memberikan konsep tentang hidup. Apakah kalian tahu, bahwa seorang Immanuel Kant, yang sering kita denger di buku-buku fisika itu, yang rupanya seorang ateis pun, memercayai sebuah prinsip yang adalah prinsip orang yang beragama! Agak ribet ya kata-katanya :D jadi Immanuel Kant bilang, kurang lebih begini... "Hidup itu tidak adil! Banyak orang yang sebenarnya benar dan jujur tapi kalah di pengadilan. Banyak orang yang baik dan benar tapi justru terzalimi. PASTI ada dunia lain selain dunia ini". Jadiii.. Menurut Immanuel Kant, ada dunia lain setelah dunia imi yang akan membalas ketidakadilan itu.. Inilah yang disebut dengan "Akhirat" dalam agama Islam.
5. WAAAH, berarti hidup ini menurut Islam itu bukan cuma untuk pekerjaan, karir, jodoh, atau keluarga ya... Jadi hidup ini untuk BEKAL menghadapi dunia setelah dunia ini.
6. BEKAL apa aja? Menurut saya pribadi... Pekerjaan, karir, jodoh, itu bisa dijadiin bekal.. Tapi itu bukan tujuan akhir. Pekerjaan, karir, jodoh, atau hal duniawi lainnya.. Menjadi sarana-sarana bagi seorang muslim untuk mencapai tujuan kebahagiaan akhirat. Intinya yah, balik lagi deh ke "menjalani perintah Allah dan menjauhi larangannya". Karena persoalan karir, pekerjaan, jodoh, dan keseluruhan persoalan hidup manusia... Sesungguhnya juga ada pengaturannya dalam Islam.
Beda dari pemateri kebanyakan, beliau lebih memilih untuk memberikan penuturan singkat sebagai kata pengantar yang menjawab pertanyaan dari "Kenapa Saya Harus Membaca atau Menghafal Quran?" Selanjutnya, beliau mempersilakan peserta uprading untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui. Jadi, bukan pemaparan yang panjang lebar yang diberikan, melainkan hal-hal yang memang ingin kita ketahui dan kita butuhkan.
Metode ini yang dari dulu saya tunggu-tunggu, karena saya juga berpikir hal yang sama seperti Ustaz ini. Dengan peserta yang pertama kali memberi feedback, seseorang sebagai pembicara mencapai tujuannya, yaitu supaya audiensinya mendapatkan "sesuatu" dari acara itu. "Sesuatu" yang memang diperlukannya.
Oke, saya buat ringkasannya jadi bentuk poin-poin aja ya, supaya menghemat kata hehehe
Pertanyaan Pokok: Hidup Ini Untuk Apa?
1. Apakah kalian tahu, apakah sesuatu yang hakikatnya dibutuhkan oleh seorang manusia?
Coba kita lihat tarzan... Seorang manusia yang hidup di tengah hutan belantara. primitif. Sebatang kara. Hanya hidup bersama dengan hewan-hewan hutan. Kalau saja kisah hidup tarzan bukan fiktif, sangat mungkin bahwa tarzan akan berpikir.. Berpikir tentang apa yang harus ia yakini. Contoh lain selain tarzan, yaitu Nabi Ibrahim a.s. Pernah denger kan kisah inspiratifnya? Beliau mecari siapa tuhannya. Beliau mencari sendiri "keyakinan" itu. Kenapa? karena manusia butuh untuk yakin!
2. Sekarang ini, banyak masyarakat negara lain yang mulai memeluk agama Islam. Meskipun saya ga tau berapa data kuantitatifnya, tapi banyak orang-orang yang beralih agama menjadi Islam. Kira-kira kenapa? Apakah karena orang-orang Islam itu pintar-pintar, sukses? Bukan. Jawabannya: karena mereka mendapat hidayah (itu sudah pasti), lebih jauh lagi... Karena mereka mendapat "sesuatu" yang bener-bener mereka butuhkan dari Islam. Apa itu? That is.. the way of life.. Pedoman hidup. Keyakinan tadi, dan pandangan hidup.
3. Yuk sejenak kita tengok negara Korea, negara ginseng yang terkenal dengan pesatnya perkembangan industri perfilman, drama, dan budaya. Ternyata... Negara Korea sesungguhnya sedang kritis. Kritis dalam hal pandangan hidup. Saya pribadi pernah membaca artikel mengenai bintang Korea yang bunuh diri. dan memang Korea sendiri termasuk negara dengan penduduk yang terbanyak bunuh dirinya. Kira-kira kenapa ya? Karenaaaa.... mereka memiliki pandangan hidup yang sempit! Bagi mereka, hidup adalah untuk karir. Hidup adalah untuk pekerjaan, atau hidup adalah untuk jodoh atau bahkan hal-hal lain. Jadi, ketika karir, pekerjaan, atau jodoh atau hal-hal lain yang mereka jadikan tujuan itu tidak tercapai atau gagal, mereka memilih untuk mengakhiri hidup. Karena ga ada lagi tujuan hidup mereka yang lain. Miris ya...
4. Nah, beda dengan masyarakat Korea, dan beda dengan yang lain. Islam sebagai agama memberikan konsep tentang hidup. Apakah kalian tahu, bahwa seorang Immanuel Kant, yang sering kita denger di buku-buku fisika itu, yang rupanya seorang ateis pun, memercayai sebuah prinsip yang adalah prinsip orang yang beragama! Agak ribet ya kata-katanya :D jadi Immanuel Kant bilang, kurang lebih begini... "Hidup itu tidak adil! Banyak orang yang sebenarnya benar dan jujur tapi kalah di pengadilan. Banyak orang yang baik dan benar tapi justru terzalimi. PASTI ada dunia lain selain dunia ini". Jadiii.. Menurut Immanuel Kant, ada dunia lain setelah dunia imi yang akan membalas ketidakadilan itu.. Inilah yang disebut dengan "Akhirat" dalam agama Islam.
5. WAAAH, berarti hidup ini menurut Islam itu bukan cuma untuk pekerjaan, karir, jodoh, atau keluarga ya... Jadi hidup ini untuk BEKAL menghadapi dunia setelah dunia ini.
6. BEKAL apa aja? Menurut saya pribadi... Pekerjaan, karir, jodoh, itu bisa dijadiin bekal.. Tapi itu bukan tujuan akhir. Pekerjaan, karir, jodoh, atau hal duniawi lainnya.. Menjadi sarana-sarana bagi seorang muslim untuk mencapai tujuan kebahagiaan akhirat. Intinya yah, balik lagi deh ke "menjalani perintah Allah dan menjauhi larangannya". Karena persoalan karir, pekerjaan, jodoh, dan keseluruhan persoalan hidup manusia... Sesungguhnya juga ada pengaturannya dalam Islam.
"Life is not the amount of breaths you take, it's the moments that take your breath away".
(The Hitch)
"We have one life. It soon will be past. What we do for God is all that will last".
(Muhammad Ali)
Langganan:
Postingan (Atom)