"A tree is wonderful living organism which gives shelter, food, warmth and protection to all living things. It even gives shade to those who wield an exe to cut it down".
-Buddha-
HALO! Namaku biji. Aku ada di suatu tempat yang hangat. Selalu damai, dan terlindungi. Ya. Tanah adalah ibuku. Aku dibesarkan oleh ibu dengan sangat baik. Aku selalu bahagia dengan dekapan dan pemberian ibu yang tanpa batas.
Paman tikus tanah dan bibi semut pernah berkata kepadaku, kalau suatu hari aku akan tumbuh besar. Berubah, berdiferensiasi menjadi pohon. POHON!!! Saat aku mendengar kata-kata pohon, aku membayangkan kakek kelapa. Kata ibu tanah, kakek kelapa sangat tinggi dan menjulang. Kokoh. Kalau ada cahaya panjang langit, kakek tidak jatuh dan mati. Kakek hanya goyang daun saja. Aku ingin sekali menjadi seperti kakek.
Tapi, waktu aku mendengar suatu hal dari tante cacing, katanya di luar perut ibu, ada suatu makhluk. Mereka tidak peduli dan suka merusak. Bahkan kakek juga mati di tangan mereka. Kata tante cacing, mereka bernama manusia. Kira-kira, apakah benar manusia itu jahat? Kata ibu, manusia juga yang berperan dalam kelangsungan hidupku di sini. Mereka suka memberi tambahan makanan untukku. Ya. Pupuk dan air itu kesukaanku. Manusia yang memberikannya, kata ibu.
Tapi... Bagaimana kalau nanti aku bernasib sama seperti kakek kelapa? Hmm, sebenarnya itu aneh. Kenapa kakek kelapa dibunuh? Padahal kakek kan tidak bersalah!
Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana mungkin kakek yang kokoh mengganggu mereka? Kakek pasti melindungi mereka dari tetes besar air. Kakek pasti melindungi mereka dari terik panas matahari.
Hhh... Sepertinya aku harus menunggu waktu. Menunggu hingga aku tumbuh besar, dan merasakan apa yang akan terjadi.
Tidak ada yang tahu masa depan, bukan? Aku harus mempunyai semangat dan rasa bertahan. Untuk menjadi sosok pohon, yang melindungi ibu dan makhluk itu. Manusia.
*Some characters were inspirated by Suzue Miuchi, Bidadari Merah Series.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar