Sabtu, 13 Oktober 2012

Keberanian, Kemauan : Penentu Jalan Kehidupan


Penulis : Windhy Puspita
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku : 256 halaman
Tahun Terbit : 2007
Harga : Rp 33.000,00

Halo semuaa! Dalam postingan kali ini saya akan berbagi. Mengenai sebuah buku yang sejak lama saya baca dan saya sadari.. Sangat bagus.

Berawal dari pertemuan tak sengaja antara kedua tokoh utama, Windhy Puspita memulai kisahnya. Kala itu Dhinar bertemu dengan Dinar di sebuah toko buku. Dhinar yang menyentuh satu-satunya komik Conan yang tersisa dikejutkan oleh pekikan Dinar yang kecewa. Buku menjadi hak milik Dhinar dan mereka berdua tidak berkenalan. Dari segi opening yang misterius ini Windhy Puspita berhasil membuat pembacanya merasa tertarik untuk peristiwa selanjutnya.

Kehidupan kedua tokoh utama (Dhinar dan Dinar) dilukiskan dengan perbedaan yang sangat kentara. Bukan saudara dan bukan teman sepermainan, tingkah serta sifat dari keduanya-pun sangat bertolak belakang. Dhinar yang pemalu, kutu buku, sinis, tertutup, jauh berbeda dengan Dinar yang berani, periang, dan penganut asas 'kebebasan' dalam hidup. Menyelami setiap kejadian, penulis menggambarkan alur maju yang menarik. Dhinar dan Dinar tidak saling mengenal di toko buku, sehingga cerita berlanjut pada kehidupan sehari-hari mereka. Dhinar introvert, menduduki peringkat kesatu setiap penerimaan rapor. Dan Dinar yang ekstrovert, luas pergaulan, dan urakan. Dinar sudah memiliki tambatan hati bernama Erwan Saputra. Nama itu ia ubah menjadi Sapu dan hanya ia yang boleh memanggilnya begitu.

Penulis memaparkan setiap bagian dalam buku dengan bergantian, antara kehidupan Dhinar dan Dinar. Dhinar mendapat pengawasan ketat dari orang tuanya perihal pelajaran dan masa depan. Dhinar dipaksakan untuk memasuki jurusan kedokteran dan pembatasan mengenai jadwal membaca. Sesungguhnya, hobi yang sangat ingin dilakukan oleh Dhinar adalah membaca komik. Sejak kecil, Dhinar bermain 'kucing-kucingan' dengan ibunya. Sejak ketahuan dan seluruh komik dibakar, Dhinar selalu menyimpan komik-komiknya dengan sangat rahasia.

Singkat cerita, Dhinar dan Dinar yang bertolak belakang akhirnya bertemu di sebuah kursus bahasa Jepang dan di sebuah organisasi pecinta manga.
Dalam bukunya, Windhy Puspita memasukkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Jepang beserta artinya. Sehingga membuat pembaca menjadi bertambah wawasan.

Penuturan kisah dan alur berjalan menarik. Dan tak ada kata bosan untuk berulang kali dibaca.
Pesan yang dihadirkan juga menyentuh, dan biasanya merupakan titik masalah banyak remaja : penentuan masa depan yang melibatkan paksaan orang tua.

Berakhir dengan "happy ending", kisah ini membuat para pembacanya menyadari satu hal : hidup bukan karena orang lain, dan jalan hidup adalah bagi orang yang menjalaninya. Berani untuk memilih, berani untuk bertanggungjawab atas pilihan yang dipilih.

Bagaimana? Tertarik membaca? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar